Tag Archives: pergurung tinggi

Sambungan 2 …. PANEN LADA

SEKOLAH DAN BERMAIN BERSAMA KAWAN-KAWAN

http://depacco.com/pages/index.php?refid=manto70

Setelah dua atau tiga bulan tak tersentuh … baru sekarang ..aku sempat menulis kembali beberapa kenangan masa lalu bersama sahabat-sahabatku.

 <a
href=”http://depacco.com/pages/index.php?refid=manto70″>Depacco.com</a>

Kehidupan di pedesaan (kampung) memang berbeda jauh dari suasana perkotaan. Kami tidak memiliki akses untuk menikmati permainan-permainan modern, sekalipun demikian kami tidak kehilangan kesempatan untuk urusan yang satu ini. Lingkungan tempat kami tinggal masih memberikan ruang yang begitu massive untuk melakukan banyak kegiatan, berbagai permainan ala kampung masih hidup dan kami nikmati. Hutan disekitar pemukiman kami masih dihuni banyak burung-burung liar dan salah satu kegemaran kami adalah meletik (mengetapel) burung-burung tersebut, sungguh mengasyikan. Sekedar permainan … kadang kami berhasil mendapat satu dua burung dari jenis berebak atau pentis terkadang dapat yang berukuran agak besar seperti burung punai. Hasil tanggkapan ini sangat enak disantap cukup dengan memanggangnya saja (tentu disembelih dan dibersihkan dulu …) plus diberi garam dan bumbu-bumbu tradisional … lezaaaat sekali. Sungguh masa itu sangat berkesan, kami ke sekolah bersama … jalan kaki… sekolah kami tidak jauh sekitar 1 Km dari rumah, dengan jalan kaki kami bisa sampai disana sekitar 15 – 20 menit. Sekolah kami masih dilingkupi separoh hutan tepat dihalaman belakang. Tapi halaman depannya sangat luas dan ada lapangan bola miliki salah satu PS (Persatuan Sepak Bola) yang ada dikampung kami (PS GARUDA … begitu kami menyebutnya), dan dilapangan itu juga kami berolah raga pada jam pelajaran Olah Raga. Belajar dan bermain bagi kami tidak ada perbedaan yang jauh …. kami masih bisa menikmati bersekolah tanpa harus mengenakan seragam, tanpa harus memakai sepatu hitam (bersendal jepit pun jadi).

O ya beberapa guru yang mengajar dari kelas satu sampai di kelas enam SD dulu …. mereka semua masih nampak jelas di ingatanku bahkan saat ini seakan mereka semua hadir dengan wajah ceriah dan ekspresi bahagia mereka ketika itu … kecuali satu .. bapak kepala sekolah kami yang selalu berwajah garang dan membuat kami semua ciut jika harus berhadapan dan menatap matanya (Pak Syahrul Asin/kepsek; Pak Jahani (guru kelas 1); Ibu Maimunah (guru kelas 2); Ibu Umiyati (guru kelas 3); Pak Ali (guru agama); Pak Rusdi (guru OR), Ibu Rida sebagai guru kesenian dan keterampilan sekaligus pembina kePramukaan; Pak   Ramli (guru kelas 4); pada saat kelas 5 Pak Ali menjadi wali kelas kami dan Ibu Maimunah wali kelas kami dikelas 6. Oleh mereka kami dikenalkan kepada peradaban – masa itu sungguh menakjubkan, serasa baru kemaren sore padahal itu sudah berlalu 25  atau bahkan 30 tahun lalu.

MEWAKILI SEKOLAH DI CERDAS-CERMAT TINGKAT KECAMATAN

 <a
href=”http://depacco.com/pages/index.php?refid=manto70″>Depacco.com</a>

 Alhamdulillah, sekalipun sekolah kami sekolah kampung – tapi disisi prestasi akademik kami tidak terlalu memalukan, beberapa kali aku dan teman-teman (Asrul, sampai sekarang masih ‘lajang’, dulu pernah ngerantau ke Jakarta – sempat menjadi sopir selama beberapa tahun, tapi entah mengapa kemudian dia kembali kekampung, berita terakhir, saat ini menjabar sebagai ketua RT disana dan buka usaha ternak ayam; dan satu lagi sohibku Fadilah, sekarang kerja disalah satu perusahaan perkebunan kelapa sawit di Bangka, sebagai tenaga akunting sesuai latar belakangnya, dia sempat kuliah di Diploma 3 salah satu Akademi Akuntansi di Bandung)  kami sering ditunjuk menjadi perwakilan sekolah di ajang cerdas-cermat tingkat kecamatan. Bukan nyombong, kami bahkan masuk sampai ke babak grand final waktu itu kami berhadapan dengan sekolah-sekolah favorit yang berada dikota kecamatan seperti SD Regina Pacis dan SD teladan (SD 9). Dan kami ada diperingkat kedua.

MEWAKILI SEKOLAH PADA PEMILIHAN SISWA TELADAN

<a href=”http://depacco.com/pages/index.php?refid=manto70” ><img src=”http://depacco.com/pages/images/468×602.gif” border=”0″ alt=”Depacco.com”></a>

Pada saat naik ke kelas enam, sebagai sekolah baru sekolah kami juga mencoba menajajal pamornya dengan mengikuti beberapa kompetisi yang dilakukan baik oleh diknas (waktu itu sih namanya masih Depdikbud… menterinya masih Prof. Dr. Daud Yusuf) maupun oleh pemda. Jadi sekolah kamipun tidak mau ketinggalan untuk ikut ambil bagian di dalamnya. Aku terpilih mewakili SDN Tanjung Binga 2. Ada lebih dari 50 sekolah se kecamatan Tanjung Pandan yang berpartisipasi, dan aku merasa sangat tertekan dengan kondisi itu, abis kita kan orang kampung mana mungkin bisa berkompetisi dan menang karena yang dihadapi orang-orang kota yang usia sekolah, pengalaman kesertaannya, fasilitas pendukung belajarnya sudah sangat lengkap bila dibanding sekolah kampung kami. Dan hasil akhirnya pun sudah bisa ditebak … kami tidak menang … hanya ada dalam lingkungan 10 besar tepatnya waktu itu ada di Ranking 9 dari sekian puluh peserta. Teman perempuan yang menjadi perwakilan SD kami, Royani, dia diperingkat 12. Royani nikah di usia muda selepas menamatkan SMP-nya dia langsung dilamar pacaranya, mereka menikah dan telah dikaruniai beberapa anak. Sekira tidak salah menghitung mungkin saat ini usia anaknya sudah belasan tahun, sebab salah satu teman dekat kami Jumiati, dulu dia atlit lari pendek dan lari jarak jauh perwakilan sekolah kami jika ada event-event olah raga, dia sering menjadi langganan juara, bahkan sempat dikirim ke Palembang untuk mewakili kabupaten Belitung (sebelum menjadi propinsi kepulauan Bangka-Belitung saat ini). Dia juga nikah muda dan saya yakin anak-anaknya sudah besar-besar sekarang (bisa jadi sudah menikah juga salah satu anaknya).

Hello NAME,

I want to tell you about a great site I found. They pay me to read e-mail,
visit web sites and much more.

It’s free to join and easy to sign up! CLICK THIS
LINK TO VISIT: http://depacco.com/pages/index.php?refid=manto70